Jumat, 26 Desember 2008

Tentang KRISTUS

Kata Kristus berasal dari bahasa Yunani "Christos" (Χριστός) yang berarti "yang diurapi", artinya dituangi minyak di kepalanya. Pengurapan biasa dilakukan di kalangan bangsa Israel sebagai tanda bahwa orang yang diurapi itu mendapatkan jabatan atau kedudukan khusus. Misalnya, Saul dan Daud masing-masing diurapi menjadi raja Israel oleh Samuel (1 Samuel 10:1, 16:13).
Kristus adalah salah satu gelar yang diberikan kepada Yesus, karena orang Kristen perdana percaya bahwa Yesus adalah sang Juruselamat (Mesias) yang dijanjikan sejak masa Perjanjian Lama.
Mesias (bahasa Inggris: messiah) berasal dari bahasa Ibrani (מָשִׁיחַ) yang berarti yang diurapi (sebagai raja). Perkataan ini digunakan oleh bangsa Yahudi untuk menyatakan harapan mereka akan kedatangan "Dia atau seseorang yang telah diurapi', yang dikirim oleh Tuhan, sebagaimana yang dikatakan atau dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama. "Mesias" diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani menjadi christos atau kristus.
Umat Kristen percaya bahawa sang mesias yang ditunggu tersebut telah tiba iaitu Yesus. Yesus dari Nazaret dimengerti sebagai pembawa pesan Tuhan, sang Mesias, dan oleh karenanya dikenal sebagai Yesus Kristus.Mesias (bahasa Inggris: messiah) berasal dari bahasa Ibrani (מָשִׁיחַ) yang berarti yang diurapi (sebagai raja). Perkataan ini digunakan oleh bangsa Yahudi untuk menyatakan harapan mereka akan kedatangan "Dia atau seseorang yang telah diurapi', yang dikirim oleh Tuhan, sebagaimana yang dikatakan atau dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama. "Mesias" diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani menjadi christos atau kristus.
Umat Kristen percaya bahawa sang mesias yang ditunggu tersebut telah tiba iaitu Yesus. Yesus dari Nazaret dimengerti sebagai pembawa pesan Tuhan, sang Mesias, dan oleh karenanya dikenal sebagai Yesus Kristus.

Kamis, 25 Desember 2008

Naskah Alkitab

Alkitab-alkitab dalam bahasa modern yang tersedia sekarang ini (Indonesia, Inggris, Belanda, Jerman, dan lain-lain sebagainya) adalah karya terjemahan. Para penerjemah atau organisasi yang menerbitkan karya terjemahan itu menyatakan bahwa naskah sumber bagi karya terjemahan itu adalah teks kitab suci berbahasa asli, yakni Ibrani untuk sebagian besar Perjanjian Lama, Aram untuk sebagian kecil Perjanjian Lama, dan Yunani untuk Perjanjian Baru. Apapun teks kitab suci berbahasa asli Alkitab yang dirujuk sebagai naskah sumber penerjemahan, sesungguhnya teks-teks tersebut bukanlah ‘teks asli’, dalam arti: teks pertama yang berasal dari penulis pertamanya. Sebaliknya, teks-teks berbahasa Ibrani dan Yunani itu adalah hasil upaya para pakar yang telah bekerja keras menemukan kembali teks-teks yang diperhitungkan lebih dekat ke teks ‘asli’. Karena keterbatasan fasilitas penggandaan bahan pada waktu itu, maka teks-teks kuno itu disalin secara ‘tulis tangan’. Setiap teks kuno mempunyai banyak salinan, bahkan salinan dari salinan.
Pada zaman itu (kuno), pekerjaan menyalin sepertit itu dilakukan oleh penulis professional yang tentu saja diberi upah. Pada kemudian hari (abad pertengahan), pekerjaan tersebut dilakukan oleh para biarawan. Menyalin, ketika itu, bukanlah pekerjaan yang mudah, mengingat fasilitas penunjang, seperti alat penerangan, meja dan kursi kerja, juga sangat terbatas. Dalam situasi yang sangat tidak menunjang seperti itu, sekalipun barangkali sudah berjuang secara maksimal supaya tidak melakukan kesalahan dalam proses penyalinan, tetap saja yang namanya kekeliruan itu bisa terjadi, sengaja atau tidak. Kekeliruan sengaja terjadi ketika misalnya ketika penyalin bertemu dengan kata atau huruf yang tidak jelas lalu ia harus mengambil keputusan sendiri kira-kira apa sebetulnya kata atau huruf itu. Kekeliruan tidak sengaja terjadi, minsalnya, ketika penyalin secara tidak sadar melewatkan satu huruf, kata, atau bahkan satu frasa. Naskah-naskah salinan yang demikian terbawa terus dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Jika mengingat situasi ini, maka tidak mengherankan jika ditemukan ketidaksamaan antara salinan yang satu dengan salinan yang lainnya untuk satu bagian Alkitab yang sama.
Menurut catatan, untuk naskah-naskah (salinan kitab-kitab) Perjanjian Baru saja, didapati sekitar 250.000 kasus. Dalam bahasa teknisnya, perbedaan seperti ini disebut ‘variants’. Nah, dalam studi naskah kitab suci, dari variants ini diupayakan untuk mencaritahu kira-kira dalam teks aslinya varian mana yang memang ditemukan.
Karena itu, bila dalam teks-teks terjemahan modern ini ditemukan ketidaksamaan kata atau frasa, sebab terjadinya haruslah dipahami dari segi historis penyalinan ini. Orang yang tahu sejarah pewarisan teks Kitab Suci seperti ini tidak akan mempersoalkan kenyataan bahwa ada ketidaksamaan dalam versi-versi Alkitab modern.

Mengapa Kata “Allah” dan “TUHAN” dipakai dalam Alkitab kita..?

Kata “Allah” masih dipersoalkan oleh sebagian pengguna Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Persoalan ini mencuat ke permukaan, karena ada beberapa kelompok yang menolak penggunaan kata “Allah” dan ingin menghidupkan kembali penggunaan nama Yahweh atau Yahwe. Dalam teks Ibrani sebenarnya nama Yahweh atau Yahwe ditulis hanya dengan empat huruf konsonan (YOD-HE-WAW-HE, “YHWH”) tanpa huruf vokal. Tetapi, ada yang bersikeras, keempat huruf ini harus diucapkan. Terjemahan LAI dianggap telah menyimpang, bahkan menyesat­kan umat kristiani di tanah air. Apakah LAI yang dipercaya gereja-gereja untuk menerjemah­kan Alkitab telah melakukan kesalahan yang begitu mendasar? Di mana sebenarnya letak persoalannya? Penjelasan berikut bertujuan untuk memaparkan secara singkat pertimbangan-pertimbangan yang melandasi kebijakan LAI dalam persoalan ini.
Mengapa LAI menggunakan kata “Allah”?
Dalam Alkitab Terjemahan Baru (1974) yang digunakan secara luas di tanah air, baik oleh umat Katolik maupun Protestan, kata “Allah” merupakan padanan ’ELOHIM, ’ELOAH dan ’EL dalam Alkitab Ibrani:
Kej 1:1 “Pada mulanya Allah (’ELOHIM) menciptakan langit dan bumi”.
Ul 32:17 “Mereka mempersembahkan kurban kepada roh-roh jahat yang
bukan Allah (’ELOAH).
Mzm 22:2 “Allahku (EL), Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”
Dari segi bahasa, tidak dapat dipungkiri, kata ’ELOHIM, ’ELOAH dan ’EL berkaitan dengan akar kata ’L, dewa yang disembah dalam dunia Semit kuno. EL, ILU atau ILAH adalah bentuk-bentuk serumpun yang umum digunakan untuk dewa tertinggi. Umat Israel kuno ternyata memakai istilah yang digunakan oleh bangsa-bangsa sekitarnya. Apakah hal itu berarti bahwa mereka penganut politeisme? Tentu saja, tidak! Umat Israel kuno memahami kata-kata itu secara baru. Yang mereka sembah adalah satu-satunya Pencipta langit dan bumi. Proses seperti inilah yang masih terus bergulir ketika firman Tuhan mencapai berbagai bangsa dan budaya di seluruh dunia.
Beberapa kelompok yang menolak kata “Allah” memang ber­pendapat, kata itu tidak boleh hadir dalam Alkitab umat kristiani. Ada yang memberi alasan bahwa “Allah” adalah nama Tuhan yang disembah umat Muslim. Ada pula yang mengait­kannya dengan dewa-dewi bangsa Arab. Seandainya pendirian ini benar, tentu ’EL, ’ELOAH dan ’ELOHIM pun harus dicoret dari Alkitab Ibrani! Lagi pula, beberapa inskripsi yang ditemukan pada abad keenam menunjukkan bahwa kata “Allah” telah digunakan umat kristiani Ortodoks sebelum lahirnya Islam. Hingga kini, umat kristiani di negeri seperti Mesir, Irak, Aljazair, Yordania dan Libanon tetap memakai “Allah” dalam Alkitab mereka. Jadi, kata “Allah” tidak dapat diklaim sebagai milik satu agama saja.
Selengkapnya KLIK di Sini.....................
LEMBAGA ALKITAB INDONESIA
Jl. Salemba Raya 12, Jakarta 10430
P.O. Box 1255, Jakarta 10012
Tel. (021) 314-2890, Faks. (021) 310-1061
E-mail:info@alkitab.or.id

Selasa, 23 Desember 2008

Tentang NATAL

Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya bagi umat Kristen. Dalam hari ini yang jatuh pada tanggal 25 Desember, kelahiran Yesus Kristus diperingati. Meski para pakar dewasa ini sepakat bahwa Yesus kemungkinan besar sebenarnya tidak lahir pada hari ini, hari kelahirannya tetap dirayakan pada tanggal 25 Desember. Hal ini dibuktikan dengan cerita adanya para gembala yang sedang menggembalakan hewan peliharaan mereka. Pada bulan Desember - Januari, di daerah Timur Tengah, justru mengalami musim dingin, sehingga sangat tidak masuk akal untuk menggembalakan hewan pada waktu-waktu tersebut.
Dalam tradisi barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Sebagian besar tradisi Natal berasal dari tradisi pra-Kristen barat yang diadopsi ke dalam tradisi Kristiani. Selain itu, peringatan Natal dalam tradisi barat (yang kian mendunia) ditandai dengan bertukar hadiah antara teman dan anggota keluarga serta datangnya Santa Claus atau Sinterklas.
Pada negara-negara yang berbahasa Arab, hari raya ini disebut dengan Idul Milad.

Pohon NATAL

Kisah kelahiran Yesus diceriterakan dalam Injil. Namun Injil tak bicara soal perayaan Natal. Tradisi Natal, termasuk Pohon Natal, baru muncul kemudian. Sebagian tradisi Natal diambil alih dari tradisi kafir. Haruskah kita menolaknya?
Sekitar tahun 1600-an, perayaan Natal pernah dilarang resmi di Inggris dan di beberapa negara koloninya. Pasal-nya, hari raya Natal dianggap sebagai hari raya orang kafir. Hal ini terutama karena pengaruh pandangan Protestan pada masa itu. Kendati dilarang, masyarakat yang sudah terlanjur cinta perayaan Natal, tak bisa dibendung untuk tetap merayakannya. Dan pesta ini tetap berlangsung hingga kini.
Hari Raya Natal sebagai perayaan kristiani dan hal-hal yang berkaitan dengan tradisi Natal, sampai hari ini masih diperdebatkan oleh sekelompok kecil orang. Beberapa orang non-kristiani malah sempat melontarkan tuduhan pembohongan publik berkaitan dengan Natal. Salah satu tradisi yang tergolong baru adalah Tradisi Pohon Natal. Kebiasaan yang sudah amat popular inipun masih sering dipertanyakan orang. Aliran Gereja tertentu malah mengharamkan tradisi ini.
Amat Digemari.
Injil Lukas menceriterakan kisah kelahiran Yesus lengkap dengan kisah malaikat dan gembala-gembala. Sementara Matius menceriterakan tiga orang bijak dari Timur yang berjalan mengikuti bintang terang yang menunjukkan dimana Yesus berada. Injil menyebutkan bahwa Yesus lahir pada jaman Herodes berkuasa, namun tidak menulis tanggal persis kelahiran-Nya. Injil juga tak pernah menulis tentang kebiasaan merayakan hari kelahiran Yesus.
Natal atau Perayaan kelahiran Yesus baru mulai tercantum dalam kalender Romawi pada tahun 336, atau 300 tahun lebih sesudah kematian Yesus. Tanggal 25 Desember yang ditetapkan sebagai Hari Raya Natal, pada awalnya merupakan perayaan hari kelahiran dewa matahari. Orang kristiani yang menyebut Kristus sebagai Terang Dunia mengambil alih pesta ini sebagai hari Natal, kelahiran Yesus.
Perayaan Natal nampaknya cepat digemari umat kristiani. Pada tahun 1100 Natal sudah menjadi perayaan keagamaan paling penting di Eropa. Seiring dengan hal itu muncul juga pelbagai tradisi yang berkaitan dengan Natal. Santo Fransiskus, misalnya, memulai tradisi membuat kandang Natal pada tahun 1223. Waktu itu ia membuat dekorasi kandang Natal di Gereja Greccio dekat Asisi, Italia. Pada mulanya, ia hanya meletakkan tiga tokoh Natal, yaitu Yesus, Maria dan Yosef di dalam kandang. Pada tahun-tahun selanjutnya ia menambahkan tokoh-tokoh lain seperti para gembala, hewan ternak, Tiga Raja dari Timur dan malaikat. Kini tradisi ini dikenal hampir di seluruh dunia.

Minggu, 21 Desember 2008

Foto Perayaan NATAL di Klasis Parepare








Kamis, 18 Desember 2008

HUMOR & Gambar Lucu

PIanis cadangan..?
Pada hari itu pendeta berencana untuk meminta persembahan ke pada jemaat untuk merenovasi gedung gereja, untuk mengundang simpati jemaat dia ingin mengumumkan sambil diiringi oleh lagu rohani.

Tapi sayang pianis gereja sedang sakit dan pada menit-menit akhir digantikan oleh pianis cadangan.

Dalam keadaan terburu-buru sang pendeta berkata pada pianis itu " ini susunan liturgi ibadah kebaktian. ketika anda mendengar pengumuman renovasi gereja, pikirkanlah sebuah lagu yang cocok untuk mengiringinya"

Setelah khotbah pendeka mengumunkan "Jemaat yang di kasihi Tuhan, kita dalam kesulitan besar. Gereja tua ini harus diperbaiki dengan segera sebelum keadaannya bertambah parah.

Untuk itu kita membutuhkan dana sekitar 100 juta rupiah, bagi yang ingin memberi persembahan saya minta untuk berdiri. " pendeta segera memberi kode agar pianis segera mengiringinya dengan sebuah lagu dan pianis itu memainkan LAGU " INDONESIA RAYA "

Sejak saat itu pianis itu menjadi pianis tetap..............?

Humor lainnya dapat anda dapatkan dengan mengunjungi... SITUS : Ketawa.com atau kLIk di sini

Selasa, 16 Desember 2008

BPM Klasis Sulawesi Barat

Bertempat di gedung Gereja Toraja Jemaat Mamuju, Jumat 12 Desember 2008 dilaksanakan Persidangan I Gereja Toraja Klasis Sulawesi Barat, salah satu Klasis yang baru dalam Gereja Toraja. Klasis Sulawesi Barat adalah hasil pemekaran dari Klasis Parepare. Klasis baru tersebut mewadahi 9 jemaat pada dua daerah tingkat II yaitu Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara.
Persidangan I Klasis Sulbar dihadiri para utusan dan konsultan OIG dari 9 jemaat, serta para undangan yan terdiri dari sekretaris umum BPM Sinode Gereja Toraja, Pdt. DR. Induk Yohanis Panggala, Biro Informasi Gereja Toraja sdr. Alexander Mangoting, Ketua BPMK Parepare Pdt. Calfein Remsi, S.Th. Drs. Luther Toti, (Wkl Sekretaris BPMK Parepare), Hendrik Lumbaa (Ketua PPGT) Marthen Luter, S.Sos (Sekretaris PPGT) dan Nades (Ketua KARGT Klasis Parepare).
Persidangan yang berlangsung satu hari satu malam membahas pokok-pokok program BPMK, memilih pengurus BPMK dan BVK Sulbar periode 2008-2012.
Pdt. Josias Nari, M.Th. terpilih sebagai ketua BPMK Sulbar.

Pdt. IY. Panggalo dalam perbincangan di selah-selah persidangan mengatakan, ''ini adalah klasis pemekaran dan empat klasis baru yang pertama kali melaksanakan persidangan dan suasana disini sangat menggembirakan''.

Setelah persidangan pada tingkat Majelis Gereja, pada awal 2009 akan dilaksanakan juga persidangan untuk OIG masing-masing PPGT kahir Januari 2009 di Baras, KARGT pertengahan Pebruari di Salupangkang dan PWGT sekitar Maret di Tommo 5.

Salam dan selamat kepada pengurus BPMK dan BVK Sulbar.
Salam dan selamat menyambut Natal bagi semua warga Gereja Toraja di Sulbar dan selamat atas terbentuknya Klasis Sulawesi Barat.
Tuhan akan menjadikan kita sebagai gerejaNya untuk mewartakan KasihNya bagi semua.

Renungan Natal

Gema Natal
Oleh: Pdt. R.A. Lekatompessy,S.SI
(Sekretaris Klasis GPI Papua Mimika)
Catatan Historis
Istilah Natal berasal dari bahasa latin: Natalis, Dies Natalis yang berarti hari lahir. Sebelum lahirnya kekristenan masyarakat yang hidup dalam imperium Romawi menggunakan istilah natal untuk kelahiran Dewa Sang Surya atau yang disebut Dies Natalis Invicti: hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan. Pengertian ini selanjutnya dihubungkan dengan penyembahan kaisas sebagai dewa seperti matahari. Kaisar Romawi pada abad ke-3 menetapkan perayaannya tanggal 25 Desember, demi kehormatannya sendiri sebagai "tuhan". Tanggal 25 Desember kemudian dikristenisasi sebagai Dies Natalis Yesus Kristus yakni sebagai matahari kebenaran sang terang dunia yang sejati, raja alam semesta dan juru selamat dunia.
Ada juga perhitungan tanggal kelahiran Yesus yang bertolak dari Injil Lukas 1:26. Jikalau tahun baru Yahudi (awal bulan Tisyri) jatuh pada sekitar awal Oktober, maka bulan keenam jatuh pada bulan Maret. Apabila Malaikat Gabriel datang kepada Maria pada akhir bulan keenam itu, maka akhir Desember (menerut kalender kita sekarang) adalah 9 bulan sesudahnya. Namun, menurut kalender Yahudi, bulan keenam juga dapat dihitung dari Paskah, sehingga kelahiran Yesus terjadi pada musim panas dan kandang di Bethlehem sedang kosong karena domba-domba bisa bermalam di alam terbuka.
Yesus Kristus Sang Putra Natal Lahir dalam lintasan sejarah dunia, di kota kecil Bethlehem-Yudea pada awal Masehi.
Catatan Teologis
Kelahiran Yesus Kristus adalah peristiwa Illahi yakni penjelmahan Allah menjadi manusia. Allah dalam ketinggian dan kemuliaanNya merendahkan diri menjadi sama dengan manusia. Peristiwa ini menunjukan bahwa ia peduli dengan manusia yang hidup dalam keberdosaan. Yesus Kristus datang ke dalam dunia untuk menebus dan menyucikan manusia dari dosa. Dosa mengakibatkan relasi antara manusia dengan Allah terputus karena murkaNya. Dalam keterputusan ini, Yesus hadir untuk menjembatani hubungan itu sehingga manusia kembali layak untuk menerima anugerah dan kasihNya.
Natal Kristus sebetulnya adalah tanda kasih karunia Allah bagi manusia. Oleh karena itu, maka manusia harus menyambut Natal Kristus itu dengan rasa syukur dan sukacita. Perayaan Natal Kristus bukanlah tradisi tahunan yang harus dilakukan oleh umat Kristen, melainkan ekspresi atau tindakan iman dari mereka yang percaya kepadaNya. Ketika merayakan Natal Kristus, semestinya ada 3 tindakan Iman yang harus dilakukan, yakni :
1. Mengintrospeksi diri. Natal Kristus mesti menjadi cermin untuk kita melihat segala kelemahan dan kekurangan hidup yang penuh dosa. Mengintrospeksi diri berarti membuka kembali lembaran kehidupan masa lalu yang ditandai dengan keburukan dan berusaha mereformasi diri selanjutnya berkomitmen untuk hidup baru dimasa depan.
2. Memperbaiki relasi dengan Tuhan. Kesibukan dan rutinitas duniawi terkadang membuat kita lupa Tuhan. Keangkuhan, keserakahan, kebohongan, ketidakadilan, kekerasan dan kejahatan dapat menimbulkan murka Tuhan kepada kita. Dalam konteks ini relasi kita dengan Tuhan menjadi renggang. Natal Kristus adalah moment penting untuk kita memperbaiki relasi dimaksud. Unsur yang paling penting dalam hal ini adalah pengakuan dosa dan pembaharuan hidup. Doa dan ibadah adalah perlengkapan rohani yang harus dimiliki dalam hidup kita tiap hari.
3. Memperbaiki relasi dengan sesama manusia. Tak dapat disangkal bahwa keburukan hidup kita dapat menimbulkan sakit hati dan kekecewaan bagi orang lain. Dalam konteks ini damai menjadi hilang dan tali kasih diantara kita terputus. Natal Kristus mengharuskan kita untuk menghadirkan damai dan mengikat kembali tali kasih diantara kita. Kemeriahan dan kemewahan Natal dengan hidangan lezat disertai rumah yang terhias rapi tanpa damai dan kasih adalah sesuatu yang kosong/semu. Memperbaiki relasi dengan sesama manusia suami-istri, kakak-adik, orang tua/anak, tetangga, teman sekerja, pimpinan/ bawahan) membutuhkan keterbukaan hati untuk memberi dan menerima maaf.Mari kita menjadikan Natal Kristus sebagai sesuatu yang bermakna bagi diri kita tetapi juga bagi orang lain. Supaya Yesus Kristus Putra Natal tetap dipermuliakan.

Pesan Natal 2008 PGI-KWI

Pesan Natal Bersama KWI-PGI
Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu
"Hiduplah Dalam Perdamaian dengan Semua Orang" (bdk. Rm. 12:18).
tulah judul pesan bersama dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dalam rangka Natal 2008, yakni perayaan kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat Manusia. Pesan bersama ini disampaikan kepada segenap umat Kristiani Indonesia di mana pun berada. Salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus.
Di tengah sukacita Natal, perayaan kelahiran Yesus Kristus, marilah kita melantunkan mazmur syukur ke hadirat Allah. Ia datang ke dalam dunia untuk membawa damai bagi seluruh umat manusia. Kedatangan-Nya mendamaikan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan sesamanya.
Ia telah merobohkan tembok pemisah dan membangun persekutuan baru, yang kukuh dan tangguh, yang bersumber dan berakar di dalam diri-Nya (bdk. Ef. 2:14, dst). Peristiwa Natal, sebab itu dapat menjadi petunjuk bagi mereka yang rindu untuk hidup dalam damai, khususnya dalam keadaan dewasa ini yang diwarnai ketegangan dan kecenderungan untuk mementingkan diri atau kelompok sendiri.
Umat Kristiani memahami dirinya sebagai bagian utuh dari masyarakat dan bangsa Indonesia. Selama ini kita telah tinggal dalam rumah bersama, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam kerukunan dan kedamaian. Namun, akhir-akhir ini rumah kita dipenuhi dengan berbagai ketegangan, bahkan krisis.
Keberadaan negara sebagai rumah bersama tidak lagi dipahami dengan baik oleh para warga bangsa. Berbagai benturan antarkelompok dalam masyarakat membuat warga tidak lagi dapat hidup damai.
Berbagai kelompok berusaha menunjukkan kekuatan mereka di hadapan kelompok lain yang dianggap sebagai ancaman. Dalam usaha untuk memberi rasa aman kepada seluruh warga negara, pemerintah belum sepenuhnya berhasil mengambil langkah-langkah nyata menuju kebersamaan yang rukun dan damai.
Kita merindukan keadaan damai yang memberi rasa aman bagi warga negara, tanpa membedakan suku, agama, ras, dan afiliasi politik. Rasa aman itu membuat warga negara dapat bekerja sama untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Dengan rasa aman itu seluruh warga negara dapat menjalin relasi tanpa merasa terancam, tertekan, atau dikucilkan.


Memang banyak usaha positif untuk menciptakan perdamaian telah dilakukan oleh seluruh komponen bangsa. Namun, usaha ini belum mencapai hasil yang diharapkan secara maksimal dan masih harus terus dilakukan secara terarah, berencana, dan berkualitas.
Dalam suasana hari raya Natal, kelahiran Yesus, Sang Raja Damai, kami mengajak seluruh umat Kristiani untuk mendengarkan nasihat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma. Ia menasihati Jemaat untuk hidup dalam dengan semua orang. Untuk itu Rasul Paulus mengajak mereka untuk memberkati sesama, termasuk orang yang menganiaya mereka (Rm 12:14).
Memberkati berarti memohon agar Allah melimpahkan kasih karunia, damai sejahtera dan perlindungan (bdk Kej 27:27-29, Ul 33: 1Sam. 2:20). Nasihat Rasul Paulus ini menggemakan kembali ajaran Yesus: "Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu" (Luk 6:27-28; Mat. 5:44).
Agar Jemaat dapat hidup dalam damai dengan sesama, Rasul Paulus mengajak Jemaat untuk bersukacita dengan orang yang bersukacita dan menangis dengan orang yang menangis (Rm. 12:14; bdk. Mat. 5:3, Luk. 6:20, Mat. 25:31-46). Ia juga menasihati Jemaat untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi melakukan apa yang baik bagi semua orang (bdk Rm 12:17).
"Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan" (Rm. 12:21). Ketika orang membalas kejahatan dengan kejahatan, sebenarnya orang itu telah dikalahkan oleh kejahatan. Siapa yang melakukan kejahatan, ia telah dikendalikan oleh kejahatan itu sendiri dan telah melakukan kejahatan yang ia lawan.
Tidak Membenci
Ketika orang mengalami perlakuan jahat dari orang lain, tidak perlu membenci pelakunya dan menolak berhubungan dengannya, tetapi tetap ramah terhadapnya, bahkan terbuka untuk menolong orang itu bila ia mengalami kesulitan. Selayaknya umat Kristiani memperlakukan orang lain dengan kemurahan hati (bdk Rm. 12:20a).
Semangat yang diajarkan oleh Rasul Paulus kepada Jemaat Roma itu kiranya juga menjadi semangat umat Kristiani di Indonesia, yang hidup dalam masyarakat majemuk yang terus berubah. Dinapasi oleh semangat Natal, kami mengajak seluruh umat Kristiani untuk:
p Melibatkan diri secara proaktif dalam berbagai upaya untuk membangun masyarakat yang damai, memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan umum dalam mewujudkan Indonesia sebagai rumah bersama. Berbagai persoalan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat perlu dihadapi secara bersama-sama dan diselesaikan dengan cara-cara dialog.
p Ikut mengambil bagian secara sungguh-sungguh dalam usaha-usaha menciptakan persaudaraan sejati di antara anak-anak bangsa dengan membangun kehidupan bersama di komunitas masing-masing, dan peka serta tetap berusaha ramah terhadap lingkungan sekitar.
p Mengalahkan kejahatan dengan kebaikan dan jangan sampai dikalahkan oleh kejahatan. Kita perlu menyadari bahwa musuh kita bukanlah sesama warga, melainkan kejahatan yang bisa menggerakkan orang untuk berlaku jahat dan menyakiti sesama. Maka, marilah kita melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya supaya jangan ada ruang di mana kejahatan dapat merajalela. Demikian pesan Natal bersama 2008 KWI-PGI yang ditandatangani Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr MD Situmorang OFM Cap dan Mgr AM Sutrisnaatmaka MSF (Sekretaris Jenderal), Ketua Umum Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Dr AA Yewangoe, dan Pdt Dr Richard M Daulay (Sekretaris Umum).

Minggu, 14 Desember 2008

Hal UNIK

MEXICO CITY, SABTU —
Kantor pusat majalah Playboy harus meminta maaf setelah Playboy edisi Meksiko memajang model telanjang menirukan gaya Bunda Maria dalam sampul edisi Desember 2008.Majalah dengan sampul yang dianggap melecehkan Bunda Maria itu terbit beberapa hari sebelum peringatan kematian Bunda Guadalupe di Mexico City, Jumat (12/12). Bunda Guadalupe adalah tokoh Katolik Roma asal Meksiko paling dihormati yang hidup di abad ke-16. Peringatan Bunda Guadalupe setiap tahun dianggap sebagai salah satu ritual keagamaan terbesar di dunia.
Sumber / Selengkapnya KLik di sini...?

ttg Agama Kristen PROTESTAN

Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya.
Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik.
Pada kenyataannya, gerakan Reformasi (Pembaruan) yang dilakukan Martin Luther bukanlah yang pertama kali terjadi di kalangan Gereja Katolik, sebab sebelumnya sudah ada gerakan-gerakan serupa seperti yang terjadi di Prancis yang dipimpin oleh Peter Waldo (dan kini para pengikutnya tergabung dalam Gereja Waldensis) pada pertengahan abad ke-12, dan di Bohemia (kini termasuk Ceko) di bawah pimpinan Yohanes Hus (1369-1415). Gereja Waldensis banyak terdapat di Italia dan negara-negara yang mempunyai banyak imigran dari Italia, seperti Uruguay. Sementara para pengikut Yohanes Hus di Bohemia kemudian bergabung dengan Gereja Calvinis.
Pada 2005, sekitar 5,9%–14.276.459 dari 241.973.879 penduduk Indonesia, beragama Protestan1. Karena pengaruh para misionaris dari Belanda, kebanyakan gereja Protestan di Indonesia sangat diwarnai oleh ajaran Calvin, dan sebagian lagi mempunyai corak Lutheran.

Martin Luther (Eisleben, Jerman, 10 November 1483 - 18 Februari 1546 idem) adalah seorang pastur Jerman dan ahli teologi Kristen dan pendiri Gereja Lutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma. Dia merupakan tokoh terkemuka bagi Reformasi. Ajaran-ajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun juga mempengaruhi doktrin, dan budaya Lutheran serta tradisi Protestan. Seruan Luther kepada Gereja agar kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru dalam agama Kristen. Gerakan pembaruannya mengakibatkan perubahan radikal juga di lingkungan Gereja Katolik Roma dalam bentuk Reformasi Katolik. Sumbangan-sumbangan Luther terhadap peradaban Barat jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen. Terjemahan Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi standar bahasa Jerman dan menambahkan sejumlah prinsip dalam seni penerjemahan. Nyanyian rohani yang diciptakannya mengilhami perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja Kristen. Pernikahannya pada 13 Juni 1525 dengan Katharina von Bora menimbulkan gerakan pernikahan pendeta di kalangan banyak tradisi Kristen.

Sabtu, 13 Desember 2008

Selamat Hari NATAL.......

SELAMAT NATAL ( 25 Desember 2008 )



Segenap Pengurus PPGT Klasis Parepare mengucapkan :


SELAMAT NATAL ( 25 Desember 2008 )

&



TAHUN BARU ( 1 Januari 2009 )

Selasa, 09 Desember 2008

Logo Gereja Toraja


Logo Gereja Toraja dengan Ayat 1 Kor.3:11 merupakan dasar perkembangan Gereja Toraja dimana Alkitab dan Yesus adalah Pedoman Tunggal didalam Perkembangan dan Pelayanan Gereja Toraja

Tritunggal


Tritunggal merupakan doktrin dasar agama Kristian mengenai tiga peribadi asas Tuhan. Peribadi tersebut adalah Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus.

Seperti sifat Tuhan itu sendiri yang tidak mungkin dapat digambarkan, begitu juga kesatuan ini yang amat sulit difahami kerana ia sendiri adalah rahsia Tuhan. Kesimpulannya doktrin ini menyatakan bahawa Tuhan itu berupa tiga peribadi iaitu Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan seterusnya Tuhan Roh Kudus. Ketiga-tiga peribadi ini membentuk satu Tuhan yang Esa.

Agama Kristen

Agama Kristian adalah agama terbesar di dunia, kira-kiranya 2.1 bilion penganut, atau sepertiga jumlah penduduk dunia.
Agama Kristian adalah sebuah agama monotheis yang berdasarkan kehidupan dan ajaran-ajaran Yesus dari Nazaret sebagaimana ditunjukkan dalam karya-karya para pengikutnya dalam Perjanjian Baru. Agama Kristian berkongsi semua kitab-kitab dalam Alkitab Ibrani dengan agama Yahudi, dan kerana sebab ini, ia juga digelar sebuah agama usulan Abraham. Penganut Kristian atau Nasrani, mengikuti ajaran Yesus Kristus (Yehoshua יהושע dalam bahasa Ibrani). Yesus dikenali juga dengan panggilan 'Al-Masih'.
Pelbagai tradisi agamawi, kepercayaan, dan cara sembahyang yang memegang pada adat resam yang tertentu wujud dalam Kristianiti. Agama Kristian selalunya dipaparkan sebagai tiga aliran yang terutama yang telah dibentuk selama dua ribu tahun dahulu:
Katolik Roma (Mazhab yang nyata terbesar, dengan lebih dari 1 bilion penganut yang telah dibaptis),
Ortodoks (Ortodoks Timur Dan Ortodox Timur Tengah),
Protestan (Pelbagai mazhab dan aliran fikiran, seperti Anglikanisme, Reformasi, Luteran, Methodis, Injili, and Pentekostalisme)
Penganut Kristian menganggap bahawa Yesus adalah anak Yahwe. Beliau dikatakan membentuk sebahagian daripada Tritunggal (sang hyang Tri Tunggal di Indonesia atau Tri Tunggal Mahasuci di Singapura). 'Tritunggal' bermaksud persatuan Yahwe Tuhan Bapa, Tuhan Anak (Yesus) dan Roh Kudus yang membentuk satu Tuhan. Penganut Kristian juga percaya bahawa Yesus wujud bersama Yahwe sebelum terciptanya dunia, dilahirkan di dunia menerusi Bunda Maria (yang merupakan seorang perawan), dibangkitkan dari kubur setelah wafat selama tiga hari dan kini berada di "tangan kanan" Yahwe Tuhan di syurga
Selengkpanya KLIK Di Sini.......

Mengapa umat Kristen harus pergi ke gereja? Seberapa pentingkah gereja?


Beberapa orang bercanda tentang "Pembaptis di tepi tempat tidur" yang menghadiri "Kapel Bak Mandi" pada hari Minggu pagi. Tetapi hal itu lebih daripada sekedar guyonan belaka. Banyak orang tidak mau berada dekat gereja kecuali pada saat keponakannya memainkan peranan domba dalam sandiwara Natal! Mereka berpendapat bahwa mereka bisa mendapatkan lebih banyak hal dengan berjalan-jalan di hutan daripada dengan mengikuti ibadat.

Dapatkan seorang Kristen selamat jika terpisah dari gereja? Beberapa umat Kristen tidak mempunyai pilihan. Mereka terperangkap di tempat tidur di rumah sakit, atau bekerja di tempat terpencil yang tidak ada gereja di sekitarnya. Dan Tuhan cukup peduli dengan keperluan mereka. Anda masih tetap dapat pergi ke surga jika anda tidak dapat pergi ke gereja.

Dapatkan seorang Kristen selamat jika terpisah dari gereja? Beberapa umat Kristen tidak mempunyai pilihan. Mereka terperangkap di tempat tidur di rumah sakit, atau bekerja di tempat terpencil yang tidak ada gereja di sekitarnya. Dan Tuhan cukup peduli dengan keperluan mereka. Anda masih tetap dapat pergi ke surga jika anda tidak dapat pergi ke gereja.

Perjanjian Baru tidak pernah membagi umat Kristen menjadi anggota gereja dan anggota non-gereja. Selanjutnya, diasumsikan bahwa setiap orang berpartisipasi dalam kegiatan lokal mereka. Tidak ada contoh umat Kristen yang termasuk dalam "gereja universal" tetapi tidak pernah berhubungan dengan gereja lokalnya. Seorang ahli pernah berkata "suatu gagasan... tentang menikmati keselamatan atau menjadi umat Kristen di pengasingan adalah hal yang asing bagi para penulis Perjanjian Baru" (Alan Stibbs, God's Church, p. 92). Setiap saat seorang umat Kristen berada dalam jangkauan umat Kristen yang lainnya dalam Perjanjian Baru, mereka berkumpul. Dalam kitab Kisah Para Rasul, setiap saat rasul Paulus mendatangi suatu kota yang tidak ada umat Kristennya, dia dapat mengumpulkan orang-orang yang belum beragama dan mengorganisasi mereka menjadi kelompok kecil - suatu gereja kecil.

Selamat Hari NATAL.......

Kami Segenap Pengurus PPGT KLasis Parepare

Mengucapkan :

Selamat Merayakan Natal

25 Desember 2008

&

Selamat Menyongsong Tahun Baru

1 Januari 2009

Damai Sejahtera Tuhan Akan Memberi Kita Kebahagiaan

Senin, 08 Desember 2008

Pemuda Gereja dan Tanggungjawabnya

PEMUDA GEREJA & TANGGUNGJAWAB IMANNYA
Perikop : EFESUS 6 : 1 - 3
Pembimbing
Seringkali kita mendengar ungkapan yang bermaksud untuk memberi sanjungan kepada orang-orang muda; ungkapan-ungkapan itu kurang lebih berbunyinya; pemuda adalah pemegang tongkat estapet di masa depan, pemuda adalah harapan orang tua.
Apakah kita sependapat atau tidak dengan ungkapan tersebut ? Soal sepakat atau tidak, bukan persoalan, tetapi yang menjadi soal sekarang ialah fakta telah membuktikan bahwa banyak sesama kita para pemuda yang telah salah melakoni (memaknai) hidup masa mudanya.
Kita tidak dapat membantah bahwa banyak pemuda yang hidup hanya menghabiskan waktu mereka berhura-hura. Masa depan mereka yang seharusnya selalu ceria telah berubah menjadi suram karena putus sekolah, seks bebas, miras, narkoba, tawuran dan berbagai tindakan kekerasan lainnya.
Dari kenyataan seperti itu, maka ungkapan bahwa pemuda adalah pemegang tongkat estapet, harapan orang tua, gereja dan bangsa menjadi ungkapan kosong yang sulit untuk dicapai, kecuali kalau ada pertobatan dan perubahan sikap atau pola dari para pemuda, yaitu merubah hidup melalui pembaruan budi dan sikap hidup yang saleh lalu menjadikan hidupnya baru (Roma 12 : 2).
Hidup masa muda yang kita jalani adalah masa yang sangat indah. Masa muda atau hidup sebagai orang muda hanya terjadi sekali sepanjang kita hidup. Hidup masa muda atau kehidupan sekarang ini haruslah dinikmati dan jalani dengan penuh kesenangan. Di waktu muda kita harus bersukarya, mengikuti keinginan hati dan pandangan mata, tetapi ingat bahwa kesenangan di waktu muda bisa berbahaya bagi hidup masa tua kelak. (Pengkhotbah 11 : 9).
Bagian firman Tuhan yang kita baca bersama dalam ibadah kita saat ini adalah nasehat, perintah, peringatan dan janji bagi kita semua sebagai orang-orang muda harapan orang tua, harapan gereja, harapan masyarakat, bangsa dan negara.
Perikop bacaan kita mau menjelaskan dan menasehatkan bahwa kita orang-orang muda tidak bisa melepaskan keberadaan hidup kita dari orang tua, bahwa kita adalah bahagian penting dari sebuah keluarga. Kita diperintahkan bahwa kita harus taat, hormat dan mengasihi dan menghormati orang tua kita. Kalau kita sungguh-sungguh hidup menjalani masa muda kita dan menaknainya dengan kasih, hormat, cinta dan kesetiaan kepada orang tua kita, maka kita akan berbahagia dan umur panjang akan dikaruniakan Tuhan bagi kita.
Berbuat kebaikan dimasa muda adalah bekal kenangan di masa tua. Gambaran berikut kiranya dapat menjadi masukan pembanding bagi kita untuk merenungkan ungkapan tersebut; ada seseorang yang di waktu mudanya setia melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti, membantu sesamanya, menolong orang lain yang berkekurangan, mematuhi aturan dan melaksanakan apa yang patut ia lakukan, singkatnya; ia hidup saleh. Ketika ia sudah tua banyak bercerita kepada anak cucunya bahwa di waktu mudanya ia hidup penuh cinta kasih. Para kaum kerabat dan para sahabat seangkatannya adalah orang-orang yang sukses dan berbahagia. Anak cucu, kerabat, sahabat dan masyarakatnya juga selalu mengenang semua yang telah ia lakukan dan banyak dari mereka yang mencontoh semua perbuatan baiknya. Dan ketika ia mati, halaman rumahnya dipenuhi para sahabat dan kerabat yang melayatnya, pusaranya dipenuhi karangan bunga-bunga indah sebagai tanda ucapan selamat jalan dan terima kasih atas kenangan hidup yang begitu indah yang telah ia torehkan untuk selalu dikenang. Jadi tidak salah ungkapan; gajah mati meninggalkan gading, seseorang mati meninggalkan nama; baik atau buruk.

Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Sependapatkah saudara dengan ungkapan bahwa; pemuda adalah orang yang masih hijau (belum berpegalaman, belum bisa diandalkan, masih tergantung pada orang tua, hanya senang hura-hura dan lain sebagainya).

2. Sependapatkan saudara dengan ungkapan bahwa; pemuda adalah harapan, tulang punggung dan pemegang tongkat estapet kepemimpinan keluarga, gereja, masyarakat, bangsa dan negara ?
Kalau sependapat, kemukakan dan jelaskan alasannya.

3. Apakah selama ini cara hidup (sikap hidup) melalui berbagai kegiatan kita (baik selaku pribadi dalam keluarga maupun sebagai PPGT jemaat dalam) selama ini telah memperlihatkan sesuatu yang menggembirakan bagi orang tua dan sudah bisa dijadikan ukuran bahwa kita sudah bisa menjadi harapan, tulang punggung dan pemegang tongkat estapet keluarga, gereja, masyakat, bangsa dan negara kita untuk masa depan ?

selamat berdiskusi

SABDA software Alkitab


SABDA© adalah program software Alkitab yang dikembangkan dari program OLB© (Online Bible), yang dilengkapi dengan berbagai bahan/modul yang sangat berguna untuk mempelajari Alkitab secara bertanggung jawab. Untuk mempermudah masyarakat Indonesia menggunakannya maka seluruh sistem antarmuka OLB© telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Demikian juga dengan bahan-bahan/modul yang terdapat dalam SABDA©, sebagian besar berorientasi pada sumber-sumber bahan dalam bahasa Indonesia. Sebagaian bahan-bahan dalam bahasa Inggris juga masih disediakan untuk melengkapi bahan-bahan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.Jika Anda telah memakai SABDA© versi 2.0 yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA pada tahun 2000 yang lalu, maka program SABDA© yang dipakai dalam SABDA© versi 3.0 ini adalah upgrade dari program SABDA© versi 2.0. Sedangkan bahan-bahan/modul yang tersedia sebagian merupakan bahan/modul lama yang terdapat dalam CD SABDA© 2.0, tapi sebagian lagi adalah bahan-bahan baru.
Berikut Situs SABDA yang bisa anda kunjungi :

Ungkapkan PERASAAN, Kritik & saran

Ungkapkan PERASAAN, PENDAPAT, Kritik & saran tentang PPGT klasis Parepare....?